Rabu, 02 November 2011

Persiba Tidak Jual Diri Tetapi Tahu Diri

oleh: Briyanto AS
Manajer Persiba Bantul
Tidak boleh dipakainya dana APBD untuk sepakbola merupakan ‘bom’ buat Persiba! Pilihan tinggal pada tetap ikut kompetisi atau tidak. Sementara melalui keikhlasan rakyat Bantul ketika memberikan dana APBDnya sudah mengantarkan The Reds ke jenjang tertinggi kompetisi nasional, bahkan tak tanggung-tanggung Persiba adalah Juara Divisi Utama PSSI 2010/2011. Yang terjadi? PSSI bicara tentang klub professional, yang harus mampu membiayai diri sendiri. AFC Federasi Sepakbopla Asia sudah tiga tahun mentoleransi klub-klub Pro di Indonesia untuk melonggarkan aspek professional ini. AFC sudah tidak ingin PSSI menunda lagi. Disini Persiba di simpang jalan, eksis atau kembali ke amatir. Lha Bantul punya apa? Adakah pabrik multinasional di sini, adakah kandungan alam yang bisa dikeduk oleh korporasi yang bisa diminta CSR (Corporate Social Responsibility)nya.
Walhasil amatir lagi atau tetap Pro 1? Ini pilihan yang tidak sulit jika seperti Persib yang merupakan ibu kota provinsi dan pusat sepak bola Jabar, atau Persisam, Persiba Balikpapan atau Persipura yang pasti tetap akan dengan segala macam dukungan dana dari pengusaha kakap di daerah itu. Persiba? Kita menemukan kenyataan hidup adalah pilihan, dan pilihan buat Persiba adalah eksis di kasta tertinggi sepak bola nasional, sebuah hak dari substansi kompetisi yaitu promosi atau degradasi, hak Persiba adalah promosi. Tetapi bagaimana soal pendanaan yang tanpa APBD itu? Jumlahnya tidak tanggung-tanggung diantara angka 16 sampai 18 milyar rupiah.
Manajemen mencoba secara cerdas mengkaji apa yang bisa dilakukan untuk pendanaan. Pada saat itu klub tetangga mulai upaya merger dengan klub yang dulu ikut kompetisi tandingan PSSI. Dan agaknya dimasa transisi ini PSSI melakukan blunder keputusan, sempat 32 klub akan dikastakan di level tertinggi, keputusan dianulir menjadi 18, eh tiba-tiba menjadi 24. Manajemen tetap wait and see, tunggu dengan mencermati keadaan. Persiba tidak pernah berhubungan langsung dengan klub mantan LPI manapun.
Pernah ditawari LPI
Kita tarik kisah beberapa waktu sebelumnya ketika LPI mau bergulir dulu. Persiba seperti Persibo Bojonegoro, Persema Malang , Persebaya Surabaya maupun PSM Makasar memperoleh tawaran untuk ikut LPI. Uang segunung diiming-imingkan, Persiba tak perlu pusing memikirkan dana APBD. Jawaban Persiba saat itu MENOLAK TEGAS Liga yang tidak memperoleh restu PSSI. Persiba dengan segala kekurangannya dan kelebihannya ikut kompetisi Divisi Utama yang legal, direstui PSSI dengan kepemimpinan Nurdin Halid, kita akhirnya kampiun di liga yang bernama liga Tiphone tersebut. Persiba kemudian menjadi tim yang tidak memperoleh jeratan hukuman apa pun dari PSSI yang legal. Reformasi PSSI tetap berjalan, Persiba berada di K78, kelompok klub yang menginginkan perubahan. Lewat Kongres Solo dengan penyelenggara komite normalisasi, kepengurusan PSSI terbentuk.

Ini situasinya yang dihadapi Persiba, yang selalu mengkedepankan aspek legal, kompetisi harus dijalankan PSSI. Aturan baru AFC yang rumit itu coba kita telaah, hasilnya berat buat Persiba mengikuti kompetisi kasta tertinggi, sekali lagi di segi pendanaan. Lewat lobi-lobi yang dilakukan manajemen, Persiba mencoba mendekati konsorsium yang punya dana. Manajemen tidak jual diri , tetapi mencitrakan diri berdasarkan fakta sbb:
  1. Sebuah klub yang tanpa gejolak berarti didanai oleh APBD menjadi juara Divisi Utama, dan berhak promosi ke ISL( waktu itu).
  2. Memiliki supporter hebat yang tidak pernah membuat cela, tidak pernah ada hukuman dari PSSI karena ulah supporter sejatinya Paserbumi. Persiba dalam sejarahnya tak pernah dihukum main di luar kandang.
  3. Berproses perlahan namun pasti memiliki infra struktur yang memadai untuk tampil di level tertinggi.
Kita tawarkan hal tersebut pada konsorsium, lewat satu perdebatan panjang yang kalau saya ceriterakan akan membuat merinding. Delegasi Persiba pada saat itu dipimpin langsung manajer tim HM Idham Samawi anggotanya saya sendiri, Bagus Nur Edi Wijaya dan Wikan Wedo Kisworo hanya ditawari kepemilikan saham 5 persen, 95 persen milik konsorsium. Namun Pak Idham lewat negosiasi handalnya berhasil membalik angka menjadi 60 untuk Persiba dan 40 persen untuk konsorsium. Konsorsiumlah yang menjodohkan kita dengan Bandung FC untuk merger. Jadi Persiba berhak menentukan nasibnya sendiri, tak akan tergoyahkan untuk tetap berhomebase di Bantul, bahkan manajemenpun orang-orang Persiba. Rumor jahat dihembuskan konon katanya Bandung FC punya hutang milyaran rupiah dan itu menjadi tanggungan Persiba? Hopo tumon, tidak ada itu dalam perjanjian merger kami.
Kini masalah yang muncul adalah terbelahnya klub-klub untuk ikut kompetisi IPL atau LI. Sikap Persiba tetap seperti dulu ketika ditawari LPI, bahwa kami hanya tunduk pada otoritas tertinggi federasi sepak bola Indonesia yaitu PERSATUAN SEPAKBOLA SELURUH INDONESIA alias PSSI yang dipilih sah melalui Kongres, dan dulu kami menolak LPI karena hal tersebut, sekarang pun kami dalam posisi yang sama bahwa partisipasi Persiba dalam ikut membangun prestasi sepakbola tanah air melalui PSSI. Andaikata… ini jika boleh berandai-andai LI direstui dan dilegalkan oleh PSSI, Persiba akan ikut LI. Berdasarkan pengalaman klub yang ‘membelot’ di masa lalu kena hukuman yang terus menerus dikontroversialkan, Persiba tidak ingin mengalami hal yang sama!
Soal statuta yang diperbincangkan, hasil kongres Bali yang memang juga penuh kontroversi bukannya tidak menjadi pertimbangan, tetapi kami sekali lagi tetap di jalur federasi. Ini sebuah pilihan. Tanpa memilih dan berupaya cerdas menyikapi situasi Persiba akan kembali ke amatir. Kalau keputusan merger lewat konsorsium ini memang menjadi sesuatu yang disesali beberapa kelompok di Paserbumi, artinya menjadi amatir lagi, apa kita siap lahir batin menerima hal tersebut? Apa kita siap mempertanggungjawabkan uangnya rakyat Bantul via APBD yang membuat kita berhak di kasta tertinggi kemudian kembali ke amatir?

Senin, 10 Oktober 2011

DPP Paserbumi Resmikan Korwil Klaten

Sudah digagas satu tahun yang lalu, akhirnya Minggu (9/10) jam 5 sore di Klaten Tengah tepatnya di Buntalan Klaten, DPP Paserbumi secara resmi mengesahkan berdirinya Paserbumi Korwil Klaten.  Secara simbolis Lurah Paserbumi Hanung Raharjo ST memotong tumpeng di depan anggota Paserbumi Klaten dan rombongan DPP yang terdiri dari  Paryanto Carik Paserbumi, Samekto Kaur Kesra, Kuncoro Kaur Bala, Agus Kagol Wakli Kaur Bala, Wira dan Wawan divisi advokasi serta John Hendrix leader Paserbumi.  Dalam launching Paserbumi Klaten DPP Paserbumi menyerahkan merchandise Kaos dan Syal Paserbumi yang sudah ditandatangani oleh pemain Persiba Bantul.
Gagasan yang terpendam dari sebagian anggota Paserbumi Klaten mengingat pada tahun kemarin, baru segelintir anak-anak Klaten yang mau menggunakan Kaos Paserbumi dan Persiba Bantul. Selama ini mereka sudah sering mendukung langsung tim Persiba Bantul baik di kandang maupun sewaktu main tandang.  Lambat tapi pasti semboyannya mereka akhirnya bisa membuat komunitas pecinta Persiba Bantul di daerah Klaten. Walaupun sementara ini baru 3 bregodo yang resmi bergabung antara lain Bregodo Kurowo (Klaten Tengah), Bregodo Ronggolawe (Cawas) dan Bregodo Setan 67 (Jogonalan), mereka patut mendapatkan apresiasi tinggi. Jarak yang cukup jauh dan cukup banyak perwakilan suporter Indonesia yang ada disana tidak menyurutkan semangat untuk bergabung dengan Paserbumi mendukung tim Persiba Bantul.
Adapun Susunan Pengurus Paserbumi Korwil Klaten :
Ketua 1 ;  Joko Purnomo (Jurowo), Ketua 2 ; Sukamto Hadi Saputro (Ronggolawe), Sekretaris 1 ; Septi (Kurowo), Sekretaris 2 ; Yunus Karsiana (Ronggolawe), Bendahara 1 ; Ragil Wibowo (Kurowo), Bendahara 2 ; Beni Prasetyo (Setan 67). Humas 1 ; Wahyu Eko N (Ronggolawe), Humas 2 ; Ali Setiawan (Kuncoro).
Sekretariat : Sobrah Gede RT 03/01 Buntalan Klaten Tengah.
sumber : www.paserbumi.com

Rabu, 31 Agustus 2011

Keluarga Besar Paserbumi Ucapkan Selamat Idul Fitri 1432 H

Keluarga Besar Paserbumi (DPP, Admin Web, PCC, Sekarbumi, Korwil dan Bregodo serta Jogoboyo) mengucapkan Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1432 H / 2011 M.  Mohon Maaf Lahir dan Batin. Semoga amal ibadah kita selama bulan Ramadan diterima oleh Allah SWT. Amin.  Pada Lebaran ini, Agenda silaturahmi Paserbumi akan diawali dengan Syawalan sekaligus pertandingan keakraban antara DPP Paserbumi dengan Paserbumi Metropolis+Jayakarta, yang rencana akan digelar Jum’at 2 September 2011 di stadion Sultan Agung mulai jam 15.00 wib.
Selain sebagai ajang syawalan dan pertandingan keakraban, momen ini sekaligus untuk mangayubagyo terbentuknya pengurus baru Paserbumi Metropolis dan Paserbumi Jayakarta yang beberapa minggu yang lalu telah terbentuk di Tangerang dan Bekasi.
Sedangkan kabar Persiba Bantul pada lebaran kali ini tidak diliburkan lama, Nopendi dkk harus sudah bergabung kembali mulai latihan hari Senin 5 September 2011. Mengingat harus segera terbentuk squad Laskar Sultan Agung, Persiba telah melakukan tahap nego ke pemain, dan sudah ada beberapa pemain yang sudah deal. Kita tunggu perkembangan Persiba Bantul pasca lebaran.
“Salam, hasrat manusia ingin dirinya sempurna dalam segala hal. Kesempurnaan membuat kita cenderung bertindak tidak sesuai hakikatnya sebagai manusia. Khilaf yang diperbuat adalah keniscayaan yang selalu hadir beriringan dengan cita-cita yang ingin kita realisasikan yang sesungguhnya adalah proses pembelajaran bagi kita untukmeraih kesempurnaan. Keikhlasan dan kebesaran jiwa yang diharapkan muncul dari proses tersebut maka ikhlaskan jiwamu atas semua khilafku agar lapang kujalani hidup ini. “